IP dan Subnetting

IP(Internet Protocol)

adalah suatu mode pengalamatan yang digunakan dalam jaringan TCP/IP .

Dalam sistem pengalamatan IP , dikenal Network address dan host address. Network address bisa dasumsikan dengan Jalan dan host address dengan rumah . Bila kita ingin membangun suatu jaringan,kita harus memahami kelas-kelas pada IP . Kelas pengalamatan IP dibagi menjadi 5 kelas ,yaitu:

Kelas Alamat IP

Alamat IP dikategorikan menjadi beberapa kelas, yang awalnya ditujukan untuk mempermudah pengelolaan (manajemen) pemberian alamat IP di seluruh dunia.

Kelas A, Kelas B dan Kelas C adalah kelas-kelas alamat IP yang akan dibahas di blog ini.

Kelas A
Format : 0nnnnnnn.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Bit pertama: 0
Notasi n = NetworkID
Notasi x = HostID
Pada Oktet I, bila nilai n = 0 maka nilai decimal Oktet I = 0
Pada Oktet I, bila nilai n = 1 maka nilai decimal Oktet I = 127
Ada aturan :
- Network ID tidak boleh 0
- Network ID tidak boleh 127 (krn 127.0.0.1 udah direservasi untuk alamat Loopback)
Jadi jangkauan/range alamat IP Kelas A : 1 - 126

Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Bit pertama: 10
Notasi n = NetworkID
Notasi x = HostID
Pada Oktet I, bila nilai n = 0 maka nilai decimal Oktet I = 128
Pada Oktet I, bila nilai n = 1 maka nilai decimal Oktet I = 191
Jadi jangkauan/range alamat IP Kelas B : 128 - 191

Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.xxxxxxxx
Bit pertama: 110
Notasi n = NetworkID
Notasi x = HostID
Pada Oktet I, bila nilai n = 0 maka nilai decimal Oktet I = 192
Pada Oktet I, bila nilai n = 1 maka nilai decimal Oktet I = 223
Jadi jangkauan/range alamat IP Kelas C : 192 - 223

Kelas D

~Bit pertama dari IP address adalah 111

~Nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223

~Merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus seperti (multimedia,video streaming)

Kelas E

~Bit pertama dari IP address adalah 11110

~ Merupakan address yang dialokasikan untuk Eksperimen dan banyak digunakan di kalangan militer (Departemen Pertahanan & Keamanan)

--> Kelas C banyak digunakan dalam pengalamatan pada jaringan lokal (LAN). Ini karena dengan jumlah host yang lebih sedikit , kelas C memungkinkan proses routing /pencarian alamat menjadi lebih cepat (efektif).

Subnetting

Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork). Dengan subnetting, kita bisa menggunakan kelas A menjadi seperti kelas C. Dan dapat membagi anggota jaringan(host) kelas C yang tadinya 255 menjadi lebih kecil dari 255.

Tujuan subnetting

1. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 - 10 =244 alamat yang tidak terpakai). 2.Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3.Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
4.Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.

Untuk merancang Subnetting, ada empat pertanyaan yang harus dijawab sebelum mendisain : (http://elearning.unimal.ac.id/upload/materi/IP_Address_dan_Subnetting_pada_IPv4.htm)

  1. Berapa banyak total subnet yang dibutuhkan saat ini ?
  2. Berapa banyak total subnet yang akan dibentuk pada masa yang akan datang ?
  3. Berapa banyak host yang tersedia saat ini ?
  4. Berapa banyak host yang akan di diorganisasi dengan subnet dimasa yang akan datang ?

Langkah pertama dalam proses perencanaan adalah menentukan jumlah maksimum dari subnet dan bulatkan keatas untuk bil binary. Contoh, jika perusahaan membutuhkan 9 subnet, 23 (atau 8) tidak akan cukup alamat subnet yang tersedia, jadi network administrator akan membulatkan ke atas menjadi 24 (atau 16). Mungkin jumlah 16 subnet ini tidak akan cukup untuk masa yang akan datang, jadi network administrator harus mencari nilai maksimum atau yang kira-kita memenuhi pada masa yang akan datang misalnya 25 (atau 32).

Tahap kedua yakinkan bahwa jumlah alamat host yang kita buat memenuhi untuk masa-masa yang akan datang.

Contoh Subnet #1

Sebuah perushaan mempunyai nomor network 193.1.1.0/24 dan dibutuhkan 6 subnet. Besarnya subnet harus mendukung 25 host.

Penyelesaian.

Tahap pertama kita harus ketahui berapa bit yang dibutuhkan 6 subnet, dicari dengan melihat kelipatan dua (2,4,8,16,32,64,dst). Disini terlihat bahwa untuk persis sama dengan 6 tidak ada kita harus pilih bilangan yang atasnya (8) atau 23 ada 2 tersisa dapat digunakan untuk kebutuhan masa yang akan datang. Disini 23 berarti kita butuh 3 bit untuk membentuk extended subnet, contoh diatas subnettingnya /24 berarti extendednya adalah /27 untuk jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini.

193.1.1.0/24 = 11000001.00000001.00000001.00000000

255.255.255.224 = 11111111.11111111.11111111.11100000

27 Bit

27 bit extended network ini menyisakan 5 bit untuk mendefinisikan alamat host, berarti ada 25 (32) alamat IP yang dapat dibentuk tapi karena nilai 0 semua dan 1 semua tidak dapat dialokasi (untuk network dan broadcast) jadi yang tersisa ada 30 ( 25-2) untuk masing-masing subnet.

Apabila kita uraikan satu-satu maka alamat subnet yang terbentuk adalah :

Alamat asal : 11000001.00000001.00000001.00000000 = 193.1.1.0/24

Subnet #0 : 11000001.00000001.00000001.00000000 = 193.1.1.0/27

Subnet #1 : 11000001.00000001.00000001.00100000 = 193.1.32.0/27

Subnet #2 : 11000001.00000001.00000001.01000000 = 193.1.64.0/27

Subnet #3 : 11000001.00000001.00000001.01100000 = 193.1.96.0/27

Subnet #4 : 11000001.00000001.00000001.10000000 = 193.1.128.0/27

Subnet #5 : 11000001.00000001.00000001.10100000 = 193.1.160.0/27

Subnet #6 : 11000001.00000001.00000001.11000000 = 193.1.192.0/27

Subnet #7 : 11000001.00000001.00000001.11100000 = 193.1.224.0/27

Untuk membudahkan bahwa perbedaan antara subnet satu dengan yang lainnya adalah kelipatan 32 : 0, 32, 64, 96 ...

Dari contoh diatas, ada 5 bit host number dalam satu subnet, berarti ada 25-2 = 30 host yang dapat dibentuk ini dikarenakan nilai 0 semua sigunakan untuk alamat network dan nilai 1 semua digunakan untuk broadcast number.

Contoh untuk menentukan host dari satu subnet number

Subnet #2: 11000001.00000001.00000001.01000000 = 193.1.1.64/27

Host #1 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27

Host #2 : 11000001.00000001.00000001.01000010 = 193.1.1.66/27

Host #3 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27

Host #4 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27

…..

s/d

Host #32 : 11000001.00000001.00000001.01011110 = 193.1.1.94/27

Bradcast Address untuk subnet diatas (#2) adalah :

11000001.00000001.00000001.01011111 = 193.1.1.95/27

Alamat host yang diperbolehkan pada subnet #6 adalah :

Subnet #6: 11000001.00000001.00000001.11000000 = 193.1.1.192/27

Host #1 : 11000001.00000001.00000001.11000001 = 193.1.1.193/27

Host #2 : 11000001.00000001.00000001.11000010 = 193.1.1.194/27

Host #3 : 11000001.00000001.00000001.11000011 = 193.1.1.195/27

Host #4 : 11000001.00000001.00000001.11000100 = 193.1.1.196/27

Host #5 : 11000001.00000001.00000001.11000101 = 193.1.1.197/27

......

s/d

Host #28 : 11000001.00000001.00000001.11011100 = 193.1.1.220/27

Host #29 : 11000001.00000001.00000001.11011101 = 193.1.1.221/27

Host #30 : 11000001.00000001.00000001.11011110 = 193.1.1.222/27

Alamat Broadcast untuk subnet #6 adalah :

11000001.00000001.00000001.11011111 = 193.1.1.223/27




 

0 Responses to IP dan Subnetting